Sabtu, 26 Desember 2015

Perekonomian Yang Ideal


Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus menerus bertumbuh, tanpa satu tahun atau bahkan satu triwulan pun mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan kesempatan kerja yang terbuka luas neraca perdagangan dan neraca pembayaran pun mengalami surplus yang baik. Perekonomian seperti ini dipercaya akan mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi rakyatnya dari generasi ke generasi.
Sayangnya, perekonomian tersebut diatas hanya ada di dunia khayal. Dalam dunia nyata, perekonomian umumnya mengalami gelombang pasang surut. Gelombang naik turun tersebut relatif teratur dan terjadi berulang-ulang dengan rentang waktu yang bervariasi. Ada yang berdurasi pendek, panjang dan sangat panjang. Dalam ilmu ekonomi, gerak naik turun tersebut dikenal dengan siklus ekonomi (business cycle)
 Kegiatan dalam perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun. Selain itu juga dalam perekonomian mempunyai siklus ekonomi. Di era modernisasi ini produksi barang dan jasa meningkat oleh karena itu berpengaruh juga semakin meningkatnya jumlah tenaga kerja, meningkatnya jumlah modal dan berbagai kemajuan teknologi. Pertumbuhan ekonomi ini membuat semua orang dapat hidup dengan standar yang lebih tinggi. Pada saat itu perusahan gagal menjual seluruh barang dan jasa yang harus mereka tawarkan, sehingga produksi harus dikurangi. Dampaknya, para pekerja dirumahkan, angka pengangguran meningkat, dan pabrik-pabrik terpaksa berhenti beroperasi.

Perekonomian Yang Ideal


Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus menerus bertumbuh, tanpa satu tahun atau bahkan satu triwulan pun mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan kesempatan kerja yang terbuka luas neraca perdagangan dan neraca pembayaran pun mengalami surplus yang baik. Perekonomian seperti ini dipercaya akan mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi rakyatnya dari generasi ke generasi.
Sayangnya, perekonomian tersebut diatas hanya ada di dunia khayal. Dalam dunia nyata, perekonomian umumnya mengalami gelombang pasang surut. Gelombang naik turun tersebut relatif teratur dan terjadi berulang-ulang dengan rentang waktu yang bervariasi. Ada yang berdurasi pendek, panjang dan sangat panjang. Dalam ilmu ekonomi, gerak naik turun tersebut dikenal dengan siklus ekonomi (business cycle)
 Kegiatan dalam perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun. Selain itu juga dalam perekonomian mempunyai siklus ekonomi. Di era modernisasi ini produksi barang dan jasa meningkat oleh karena itu berpengaruh juga semakin meningkatnya jumlah tenaga kerja, meningkatnya jumlah modal dan berbagai kemajuan teknologi. Pertumbuhan ekonomi ini membuat semua orang dapat hidup dengan standar yang lebih tinggi. Pada saat itu perusahan gagal menjual seluruh barang dan jasa yang harus mereka tawarkan, sehingga produksi harus dikurangi. Dampaknya, para pekerja dirumahkan, angka pengangguran meningkat, dan pabrik-pabrik terpaksa berhenti beroperasi.

Pertidaksamaan Matematika


Pertidaksamaan
Sifat-Sifat Pertidaksamaan
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
Jika a < b maka:
a + c < b + c
a c < b c
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan positif yang sama
Jika a < b, dan c adalah bilangan positif, maka:
a.c < b.c
a/b < b/c
tanda pertidaksamaan akan berubah jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan bilangan negatif yang sama
Jika a < b, dan c adalah bilangan negatif, maka:
a.c > b.c
a/c > b/c
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas positif masing-masing dikuadratkan
Jika a < b; a dan b sama-sama positif, maka: a2 < b2

Pertidaksamaan Linear
Variabelnya berpangkat 1
Penyelesaian:
Suku-suku yang mengandung variabel dikumpulkan di ruas kiri, dan konstanta diletakkan di ruas kanan
Contoh:


Pertidaksamaan Kuadrat
Variabelnya berpangkat 2
Penyelesaian:
Ruas kanan dibuat menjadi nol
Faktorkan
Tentukan harga nol, yaitu nilai variabel yang menyebabkan nilai faktor sama dengan nol
Gambar garis bilangannya
Jika tanda pertidaksamaan atau , maka harga nol ditandai dengan titik hitam
Jika tanda pertidaksamaan > atau <, maka harga nol ditandai dengan titik putih °
Tentukan tanda (+) atau () pada masing-masing interval di garis bilangan. Caranya adalah dengan memasukkan salah satu bilangan pada interval tersebut pada persamaan di ruas kiri.
Tanda pada garis bilangan berselang-seling, kecuali jika ada batas rangkap (harga nol yang muncul 2 kali atau sebanyak bilangan genap untuk pertidaksamaan tingkat tinggi), batas rangkap tidak merubah tanda
Tentukan himpunan penyelesaian
jika tanda pertidaksamaan > 0 berarti daerah pada garis bilangan yang diarsir adalah yang bertanda (+)
jika tanda  pertidaksamaan < 0 berarti daerah pada garis bilangan yang diarsir adalah yang bertanda ()
Contoh:
(2x 1)2 (5x 3).(x 1) 7
4x2 4x + 1 5x2 5x 3x + 3 7
4x2 4x + 1 5x2 + 5x + 3x 3 + 7 0
x2 + 4x + 5 0
(x2 4x 5) 0
(x 5).(x + 1) 0
Harga nol: x 5 = 0 atau x + 1 = 0
x = 5 atau x = 1
Garis bilangan:
menggunakan titik hitam karena tanda pertidaksamaan
jika dimasukkan x = 0 hasilnya positif
karena 0 berada di antara 1 dan 5, maka daerah tersebut bernilai positif, di kiri dan kanannya bernilai negatif
karena tanda pertidaksamaan 0, maka yang diarsir adalah yang positif

Jadi penyelesaiannya: {x | 1 x 5}

Pertidaksamaan Tingkat Tinggi
Variabel berpangkat lebih dari 2
Penyelesaian sama dengan pertidaksamaan kuadrat
Contoh:
(2x + 1)2.(x2 5x + 6) < 0
(2x + 1)2.(x 2).(x 3) < 0
Harga nol: 2x + 1 = 0 atau x 2 = 0 atau x 3 = 0
x = 1/2 atau x = 2 atau x = 3
Garis bilangan:
menggunakan titik putih karena tanda pertidaksamaan <
jika dimasukkan x = 0 hasilnya positif
karena 0 berada di antara 1/2 dan 2, maka daerah tersebut bernilai positif
karena 1/2 adalah batas rangkap (1/2 muncul sebanyak 2 kali sebagai harga nol, jadi 1/2 merupakan batas rangkap), maka di sebelah kiri 1/2 juga bernilai positif
selain daerah yang dibatasi oleh batas rangkap, tanda positif dan negatif berselang-seling
karena tanda pertidaksamaan ³ 0, maka yang diarsir adalah yang positif

Jadi penyelesaiannya: {x | 2 < x < 3}

Pertidaksamaan Pecahan
ada pembilang dan penyebut
Penyelesaian:
Ruas kanan dijadikan nol
Samakan penyebut di ruas kiri
Faktorkan pembilang dan penyebut (jika bisa)
Cari nilai-nilai variabel yang menyebabkan pembilang dan penyebutnya sama dengan nol (harga nol untuk pembilang dan penyebut)
Gambar garis bilangan yang memuat semua nilai yang didapatkan pada langkah 4
Apapun tanda pertidaksamaannya, harga nol untuk penyebut selalu digambar dengan titik putih (penyebut suatu pecahan tidak boleh sama dengan 0 agar pecahan tersebut mempunyai nilai)
Tentukan tanda (+) atau () pada masing-masing interval
Contoh 1:

Harga nol pembilang: 5x + 20 = 0
5x = 20 x = 4
Harga nol penyebut: x 3 = 0 x = 3
Garis bilangan:
x = 3 digambar menggunakan titik putih karena merupakan harga nol untuk penyebut

Jadi penyelesaiannya: {x | 3 < x 4}

Contoh 2:

Harga nol pembilang: x 2 = 0 atau x + 1 = 0
x = 2 atau x = 1
Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat difaktorkan dan jika dihitung nilai diskriminannya:
D = b2 4.a.c = 12 4.1.1 = 1 4 = 3
Nilai D-nya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak mempunyai akar real
(Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk mendapat harga nol-nya)
Garis bilangan:

Jadi penyelesaiannya: {x | x 1 atau x 2}

Pertidaksamaan Irasional/Pertidaksamaan Bentuk Akar
variabelnya berada dalam tanda akar
Penyelesaian:
Kuadratkan kedua ruas
Jadikan ruas kanan sama dengan nol
Selesaikan seperti menyelesaikan pertidaksamaan linear/kuadrat
Syarat tambahan: yang berada di dalam setiap tanda akar harus 0
Contoh 1:

Kuadratkan kedua ruas:
x2 5x 6 < x2 3x + 2
x2 5x 6 x2 + 3x 2 < 0
2x 8 < 0
Semua dikali 1:
2x + 8 > 0
2x > 8
x > 4
Syarat 1:
x2 5x 6 0
(x 6).(x + 1) 0
Harga nol: x 6 = 0 atau x + 1 = 0
x = 6 atau x = 1
Syarat 2:
x2 3x + 2 0
(x 2).(x 1) 0
Harga nol: x 2 = 0 atau x 1 = 0
x = 2 atau x = 1
Garis bilangan:

Jadi penyelesaiannya: {x | 4 < x 1 atau x 6}

Contoh 2:

Kuadratkan kedua ruas:
x2 6x + 8 < x2 4x + 4
x2 6x + 8 x2 + 4x 4 < 0
2x + 4 < 0
2x < 4
Semua dikalikan 1
2x > 4
x > 2
Syarat:
x2 6x + 8 0
(x 4).(x 2) 0
Harga nol: x 4 = 0 atau x 2 = 0
x = 4 atau x = 2
Garis bilangan:

Jadi penyelesaiannya: {x | x 4}

Pertidaksamaan Nilai Mutlak
variabelnya berada di dalam tanda mutlak | .. |
(tanda mutlak selalu menghasilkan hasil yang positif, contoh: |3| = 3; |3| = 3)
Pengertian nilai mutlak:

Penyelesaian:
Jika |x| < a berarti: a < x < a, dimana a 0
Jika |x| > a berarti: x < a atau x > a, dimana a 0

Contoh 1:
|2x 3| 5
berarti:
5 2x 3 5
5 + 3 2x 5 + 3
2 2x 8
Semua dibagi 2:
1 x 4

Contoh 2:
|3x + 7| > 2
berarti:
3x + 7 < 2 atau 3x + 7 > 2
3x < 2 7 atau 3x > 2 7
x < 3 atau x > 5/3

Contoh 3:
|2x 5| < |x + 4|
Kedua ruas dikuadratkan:
(2x 5)2 < (x + 4)2
(2x 5)2 (x + 4)2 < 0
(2x 5 + x + 4).(2x 5 x 4) < 0    (Ingat! a2 b2 = (a + b).(a b))
(3x 1).(x 9) < 0
Harga nol: 3x 1 = 0 atau x 9 = 0
x = 1/3 atau x = 9
Garis bilangan:

Jadi penyelesaiannya: {x | 1/3 < x < 4}

Contoh 4:
|4x 3| x + 1
Kedua ruas dikuadratkan:
(4x 3)2 (x + 1)2
(4x 3)2 (x + 1)2 0
(4x 3 + x + 1).(4x 3 x 1) 0
(5x 2).(3x 4) 0
Harga nol: 5x 2 = 0 atau 3x 4 = 0
x = 2/5 atau x = 4/3
Syarat:
x + 1 0
x 1
Garis bilangan:

Jadi penyelesaiannya: {x | 1 x 2/5 atau x 4/3}

Contoh 5:
|x 2|2 |x 2| < 2
Misalkan |x 2| = y
y2 y < 2
y2 y 2 < 0
(y 2).(y + 1) < 0
Harga nol: y 2 = 0 atau y + 1 = 0
y = 2 atau y = 1
Garis bilangan:

Artinya:
1 < y < 2
1 < |x 2| < 2
Karena nilai mutlak pasti bernilai positif, maka batas kiri tidak berlaku
|x 2| < 2
Sehingga:
2 < x 2 < 2
2 + 2 < x < 2 + 2
0 < x < 4