Senin, 04 Januari 2016

Kemiskinan


Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan merupakan masalah global sebagian orang memahami istilah ini secara subjektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihat dari segi moral dan evaliatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mampan, dll.

Kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu :
 (1) Kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal
 (2) Gangguan dan tingginya risiko kesehatan
 (3) Risiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungannya
 (4) Kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak          
 (5) Kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan sosial.

Dampak kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks, diantaranya:
1.      Pengangguran
2.      Kekerasan
3.      Pendidikan
4.      Kesehatan



Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan. Akan tetapi, kemiskinan juga berarti  akses rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk memperolehkebutuhan-kebutuhan hidup, antara lain: ilmu pengetahuan, informasi,teknologi, dan modal.
Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu pada garis kemiskinan relatif sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute. Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan dalam distribusi pendapatan , yang biasanya dpapat didefinisikan dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Kemiskinan absoliut derajat dari kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan kebutuhan minimum dalam bertahan hidup tidak terpenuhi.
Kemiskinan berhubungan dengan pertumbuhan penduduk dan nilainya akan meningkat jika natalitas semakin tinggi tanpa ada diimbangi dengan kebutuhan lapangan pekerjaan, sehingga banyak orang tanpa pekerjaan yang tetap yang menyebabkan peningkatan jumlah rakyat miskin di Indonesia.
Kebijakan anti kemiskinan dan distribusi pendapatan diperlukan karena perlu diketahui terlebih dahulu hubungan alamiah antara pertumbuhan ekonomi, kebijakan, kelembagaan, dan penurunan kemiskinan.


MACAM-MACAM KEMISKINAN

Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1.    Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin     absolut apabila hasil pendapatannya berada dibawah garis kemiskinan, tidak cukup     untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan.
2.    Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup  di  atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
3.    Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau
sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu:
1.    Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar,
contohnya dapat dilihat dari aspek  pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar.
2.    Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam      mencari nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam bidang kemasyarakatan.
3.    Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dariupaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi.

Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai halantara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan,gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

Faktor Penyebab Kemiskinan
 Pada kondisi tertentu, kemiskinan dapat disebabkan dari berbagai segi, diantaranya :
·         Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam.
·         Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
·         Sulitnya pemenuhan hak-hak dasar kehidupan manusia antara lain: makanan, kesehatan, pendidikan, perumahan dan pendapat anperkapita masyarakat.
·         Kesenjangan pembangunan antara kota-kota besar dipulau jawa dan kota-kota didaerah diluar pulau jawa, dan juga antara kota dengan pedesaan dan daerah terpencil lainnya yang tentunya belum terjamah pembangunan, dan juga potensi sumber daya alam yang berbeda.
·         Guncangan perekonomian sebagai akibat dari lemahnya dasar perekonomian Indonesia, yang mengakibatkan banyaknya pengangguran.
·         Kemiskinan yang dialami oleh kaum perempuan, dimana kurangnya perhatian pemerintah dalam mengikut sertakan atau memberdayakan perempuan dalam pembangunan
·         Kultur dan Budaya daerah yang turut mempengaruhi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar